Selasa, 17 Juni 2008
Malino dan Celebes
Hanya saja akhir-akhir ini Malino tidak menjadi tujuan utama orang-orang untuk berlibur sebab jalan Poros Malino -jalan utama yang digunakan untuk sampai ke Malino- berada dalam kondisi yang buruk. Banyak bagian jalan yang rusak dan berbatu-batu. Hal ini menghambat dan mengganggu perjalanan ke daerah Malino, sehingga orang-orang berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk pergi berwisata ke Malino .
Celebes adalah nama salah satu hotel yang terkemuka di Malino dengan fasilitas yang komplit dan daya tampung total maksimal 300 orang.
Hotel ini merupakan bagian dari jaringan hotel Celebes yang berpusat di kota Makassar.
Oh ya, Celebes adalah nama lain dari pulau Sulawesi
Peta dan Google Earth
yang pertama adalah untuk menemukan jalan pintas dan jalan mulus untuk naik ke Malino, sebab jalan utama yang biasa dilalui sedang rusak berat dan sangat tidak nyaman untuk dilalui dan juga menyita banyak waktu,
yang kedua adalah untuk meninjau lokasi yang akan digunakan untuk acara retreat dan Jambore GKKA.
Perjalanan kami berjalan cukup menyenangkan, menegangkan dan menggetarkan. Menyenangkan karena kami berhasil mendapatkan jalan pintas untuk naik ke Malino, menegangkan karena jalan pintas itu kecil sehingga setiap kali kami berpapasan dengan truk, kami harus tegang menyaksikan aksi supir yang kebanyakan ngebut melewati mobil kami, padahal jalanan itu begitu kecil dan di bahu jalan sering kali tidak ada tempat untuk mobil menepi karena bahu jalan itu sudah tergerus sangat dalam akibat seringnya digunakan sebagai tempat menepi. Dan yang terakhir menggetarkan karena meski kami sudah berusaha mencari jalan pintas dan jalan yang mulus, tetap saja kami harus melalui jalan yang berbatu-batu, sehingga di dalam mobil kami mengalami getaran dan tergetar karenanya...
Sesampainya kami di Malino, pertama-tama kami langsung menuju ke Celebes untuk melihat lokasi untuk Jambore yang dijadwalkan akan berlangsung tgl 1 sampai 4 Juli 2008. Kami berkeliling dan meninjau dan secara keseluruhan kami cukup puas, kecuali satu hal yaitu tiadanya peta hotel, padahal Celebes adalah hotel yang struktur daerahnya cukup rumit, dan lagi Celebes adalah hotel yang cukup terkemuka. Peta yang kami dapatkan hanyalah kopian peta yang hanya berisikan nomor kamar dan buruknya adalah peta tersebut sudah tidak update lagi. Ada nama-nama kamar yang sudah berubah tetapi di peta yang diberikan pada kami belum terganti, hal ini cukup mengganggu dan mengesalkan.
Akhirnya kami harus tergesa-gesa menggambar denah hotel Celebes, yang sama sekali jauh dari indah dan jauh dari realitanya....
Setelah itu, kami melanjutkan peninjauan di Lembah Biru, tempatnya oke dan menarik, masalah terbesar dari Lembah Biru adalah jalan masuknya yang kecil dan masih berupa jalan tanah, sehingga perjalanan menjadi tidak nyaman.
Sehabis melakukan peninjauan, bernegosiasi tentang tempat dan mengisi perut di Riung Gunung, kamipun berangkat pulang dan saat itu waktu menunjukkan pukul 16.45.
Dalam perjalanan pulang, kami kembali menyusuri jalan pintas yang berhasil kami temukan tadi, untuk menguji apakah data yang kami buat dan catat sudah benar.
Dan kami sempat berputar-putar di daerah tersebut, untunglah kami segera menemukan jalan yang benar dan kami menyimpulkan bahwa untuk jalan pulang ada data yang harus kami sesuaikan supaya lain kali naik, kami tidak berputar-putar di daerah tersebut dan tidak lagi tersesat.
Dalam perjalanan pulang, saya merenung dan berpikir dan akhirnya saya memutuskan untuk terpaksa menggunakan "jurus terakhir" untuk menggambar peta jalan ke Malino dan peta lokasi Jambore, hotel Celebes.... Jurus itu adalah dengan menggunakan Google Earth. Sebenarnya saya malas menggunakan fasilitas ini karena menurutku, kita buang-buang pulsa -saya pakai starone untuk akses internet- tetapi apa boleh buat, ini adalah keadaan darurat.
Namun setelah menginstal dan menggunakan Google Earth, saya betul-betul harus mengacungkan jempol untuk penggagas dan pembuatnya... Sangat keren dan luar biasa. Seluruh peta yang saya butuhkan tersedia, bagian saya tinggal mengeditnya dan memberi nama -sebagian besar nama tempat dan daerah di Makassar masih belum ada atau masih salah dan malahan ada yang berbahasa Rusia....
Foto-foto dari Malino dan hasil pemotretan dari Google Earth menyusul, sebab proses upload foto-foto dari tadi terus menerus gagal....
Sabtu, 14 Juni 2008
Buku yang Bagus
1. kebanyakan buku menawarkan konsep yang sama tetapi diracik ulang, disusun ulang tetapi tidak ada tambahan sesuatu yang baru yang pas dengan kebutuhan pembaca. Buku itu hanya sekedar menawarkan konsep dan sulit untuk diaplikasikan.
2. Contoh-contoh yang ada dalam buku, kebanyakan terlalu umum, terlalu anonim, sehingga aku merasa bahwa contoh yang diberikan tidak real dan hanya karangan belaka.
3. Cerita atau ilustrasi yang diberikan tidak melekat di ingatan. Hanya bagian dari buku yang tidak memiliki jiwa
4. Wawasan yang ditawarkan sempit.
Hanya ada sedikit informasi berharga yang bisa diperoleh dari buku-buku dengan wawasan yang sempit.
dan aku memutuskan bahwa kalau aku mencari buku, aku akan mencari buku yang
1. menawarkan konsep dengan dilengkapi diagram atau gambar untuk membantu orang memahami konsep tersebut, bahkan kalau memungkinkan konsep tersebut dipelajari dengan memainkan game yang dirancang khusus.
2. Memberikan contoh yang spektakuler, yang hidup, yang nyata dan yang kemungkinan besar dikenali oleh pembaca.
3. Cerita yang melekat dan berjiwa, memiliki bagian yang membuat kita sedih, gembira, takut, tenang, bahagia, kecewa...
4. Wawasan luas, memberikan informasi yang banyak dan berharga.
Akhirnya aku teringat salah satu buku dalam daftar koleksiku, 50 Success Classics karya Tom Butler-Bowdown... lalu aku memutuskan untuk mencari serial bukunya yang lain yaitu, 50 Spiritual Classics dan 50 Self-Help Classics... buku ini memenuhi kategori nomor 2 dan 4, sehingga menurutku sangat layak untuk dikoleksi... Masalahnya adalah di semua toko buku yang kudatangi, buku-buku ini sudah habis.. dan aku menyesal karena dulu tidak segera mengoleksinya sehingga terpaksa untuk memiliki buku ini, aku harus mencarinya secara on-line atau menitip teman untuk membelinya....
Carilah dan bacalah buku yang bagus, sebab itu akan menjadi makanan yang sehat untuk pikiranmu.
Oh ya, mungkin bisa dimulai dengan 50 Success Classics, sebab di dalam sana terdapat rangkuman wawasan yang luas, contoh yang real dan informasi tambahan yang sangat membantu.
TB
Francis Bacon
“You know you've read a good book when you turn the last page and feel a little as if you have lost a friend.”
Paul Sweeney
Buku yang bagus...
tidak ditulis untuk menghasilkan uang tetapi dengan sendirinya menghasilkan,
tidak dipakai untuk mendapatkan ketenaran tetapi dengan sendirnya didapatkan,
ditulis untuk membagikan dan memberikan sesuatu bagi sesama.
KW
Jumat, 13 Juni 2008
Moral of the Movie - MoM
Setiap kali menonton film, saya bertanya-tanya, apa yang bisa saya pelajari dari film ini? nilai apa yang diberikan? bagaimana karakter tokohnya? bagaimana mereka mengatasi tantangan dan persoalan yang muncul? Hal ini membuat film menjadi bermanfaat lebih untuk ditontong, bukan hanya sekedar hiburan.
Ajakan saya adalah tontonlah film-film bermutu, carilah nilai-nilai, bagikan pada teman-teman dan praktekkanlah hal-hal baik yang kita dapatkan.
Buat dunia ini menjadi lebih baik dengan setiap tindakan kita, meskipun itu hanya sesuatu yang sederhana.
Kungfu Panda

Kungfu Panda
Tokoh utama : Po, Shifru, Tai Lung, lima pendekar sakti Tigress, Monkey, Viper, Mantis dan Crane dan master Oogway
Ini adalah salah satu film yang masuk dalam daftar wajib tonton saya di bioskop. Setelah menanti seminggu lebih, akhirnya Kungfu Panda masuk di Panakukkang 21 Makassar -telat 1 minggu dari jadwal edar di Amerika. Sebenarnya hari ini, saya lebih mengantisipasi pemutaran Incredible Hulk part-2, sebab di situsnya dikatakan bahwa tanggal edarnya adalah 13 Juni 2008 dan biasanya film Hollywood yang terkenal -ada superhero terkemuka, science fiction yang heboh atau film yang digarap oleh sutradara dan dibintangi aktor dan aktris yang lagi naik daun, seringkali diputar bersamaan dengan jadwal edar di Amerika dan kadang-kadang bahkan lebih duluan dari pemutaran di negara asalnya.
Kungfu Panda rilis Dreamworksnya SKG adalah film keluarga wajib tonton yang sarat dengan lelucon yang dengan cerdiknya disisipkan sepanjang film mulai dari awal hingga akhir. Ditambah dengan mimik muka tokoh-tokohnya, film ini membuat kita tertawa sampai puas.
Tetapi meskipun demikian, film ini mengingatkan kita tentang beberapa hal.
1. Obsesi yang dipaksakan bagi orang lain punya dampak buruk.
Shifu sang master, yang punya impian untuk menghasilkan pendekar-pendekar yang tangguh, tanpa sadar telah merusak murid-muridnya. Tai Lung, tokoh antagonis dalam film ini, adalah anak angkat sekaligus murid kesayangan Shifu, akibat obsesi gurunya yang berlebihan, dia menjadi tamak ilmu demi untuk memuaskan dirinya dan membanggakan gurunya. Tigress, salah satu dari lima jagoan didikan Shifu juga mengalami kepahitan karena hal ini, dia menjadi ngotot untuk membanggakan gurunya, memaksakan diri untuk menjadi pendekar pilihan dan sampai-sampai menjadi karakter yang dengan mudahnya meremehkan orang lain.
2. Hidup harus disikapi dengan ketenangan dan kesiapan.
Oogway sang mahaguru, mengajarkan kepada kita untuk tidak mengkhawatirkan hal-hal secara berlebihan,
untuk tidak memaksakan diri melakukan hal-hal yang berada di luar kendali kita, untuk mempercayai orang lain dan mempercayakan tugas pada orang lain dan untuk berpikir dengan jernih.
Beberapa kali dalam film, ada percakapan antara Oogway dan Shifu yang meski diselipi dengan adegan konyol tetapi sarat makna jika kita memikirkannya dalam-dalam.
Yang terbaik adalah ketika Oogway memberitahu Shifu bahwa ketakutan kita seringkali akan menjadi kenyataan dan memang karena ketakutan Shifulah maka dia mendatangkan masalah bagi dirinya sendiri.
3. Temukan yang terbaik pada orang lain dan bantu untuk mengeluarkan potensi itu.
Pertemuan pertama kali Shifu dengan Po, sang tokoh utama tidak berjalan mulus, sebab sang master telah memenuhi pikirannya tentang betapa luar biasanya murid-muridnya dan bahwa tidak ada yang dapat menandingi mereka yang telah dia gembleng dengan baik. Hal ini membuat Shifu memandang remeh orang lain dan mengukur kelemahan orang lain dengan kelebihan muridnya.
Hal ini terbukti merusak hubungan mereka dan tidak menghasilkan apa-apa bagi kedua belah pihak. Kekecewaan adalah hasil yang timbul ketika kita mengharapkan orang lain melakukan sesuatu seperti cara kita meskipun itu tidak sesuai dengan kemampuan alamiahnya.
Adalah konyol jika kita marah karena seseorang tidak mampu melakukan sesuatu yang tidak dapat dia lakukan dengan baik meskipun dia sudah berusaha melakukannya; dan adalah bijak jika kita mengerahkan daya kita untuk membantu seseorang mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Tiba-tiba saya teringat dua ungkapan yang pernah saya dengar,
Let a pig and a boy have everything they want, and you'll get a good pig and a bad boy.
Jika kita tidak mendisiplin seseorang dengan baik, kita akan membantunya menjadi buruk
Never try to teach a pig to sing. It wastes your time, and it annoys the pig.
tetapi,
jika kita memaksakan seseorang untuk melakukan sesuatu yang sudah jelas di luar kemampuannya, kita hanya akan membuang waktu dan mengganggu dirinya.
Akhirnya sang master disadarkan dengan kepergian mahagurunya Oogway, dan karena janjinya pada gurunya dan kesadaran dirinya, Shifu bertekad untuk mengeluarkan kemampuan terbaik Po untuk menghadapi Tai Lung....
dan kelanjutan ceritanya dapat Anda saksikan pada film yang sedang diputar di teater 21 ini.
Selamat menyaksikan dan tertawalah sampai puas.
TB
Jangan ajar orang hanya dengan cara yang paling kita sukai tetapi ajarlah dengan cara yang paling sesuai bagi mereka.
Kepercayaan adalah asal muasal segala sesuatu yang luar biasa.
Kamis, 12 Juni 2008
Akhir Hari
Saya berpikir bahwa alangkah begitu sulitnya melakukan suatu proyek pribadi yang baru dan belum jadi kebiasaan. Ada keengganan karena berpikir kurang jago untuk membuat posting yang menarik, ada penundaan karena menangani hal-hal lain yang lebih biasa dilakukan dan lebih menarik perhatian.
Tetapi syukurlah bahwa dengan sedikit memaksakan diri, maka di hari ke-2 ini, posting masih bisa tetap diluncurkan meski sudah mepet.
Met malam!
TB
LW-Vol 11, #10 May 2008-Charismatic Leadership
Charismatic Leadership
by Dr. John C. Maxwell
William Gladstone and Benjamin Disraeli were two of the fiercest political rivals of the 19th century. Their epic battles for control of the British Empire were marked by intense animosity that spilled over from the public arena into their personal lives. Ambitious, powerful, and politically astute, both men were spirited competitors and masterful politicians.
Though each man achieved impressive accomplishments for Britain, the quality that separated them as leaders was their approach to people. The difference is best illustrated by the account of a young woman who dined with the men on consecutive nights. When asked about her impression of the rival statesmen, she said, "When I left the dining room after sitting next to Mr. Gladstone, I thought he was the cleverest man in England. But after sitting next to Mr. Disraeli, I thought I was the cleverest woman in England."
What distinguished Disraeli from Gladstone was charisma. Disraeli possessed a personal charm sorely lacking in the leadership style of his rival. His personal appeal attracted friends and created favorable impressions among acquaintances. Throughout his career, Disraeli's charisma gave him an edge over Gladstone.
UNDERSTANDING CHARISMA
Of all leadership attributes, charisma is perhaps the least understood. At first glance, charisma appears to be an invisible energy or magnetism. There's no denying its presence, but it's hard to put a finger on its source. Some mistakenly believe charisma is a birth trait—embedded in certain personalities, but completely absent in others.
I believe charisma is both explainable and learnable. I also believe charisma helps to boost a leader's influence. That's why I included it in my book, The 21 Indispensable Qualities of a Leader. In this lesson, I'd like to examine the causes of charisma and teach you how to increase the charisma you display as a leader.
THE QUALITIES OF A CHARISMATIC LEADER
Charisma is defined as, "The ability to inspire enthusiasm, interest, or affection in others by means of personal charm or influence." Leaders who have this special ability share four things in common:
1) They Love Life
Leaders who attract a following are passionate about life. They are celebrators, not complainers. They're characterized by joy and warmth. They're energetic and radiant in an infectious way.
Look no further than the smile to illustrate the power of charisma. When people see a smile, they respond with a smile. If you're skeptical, try it. Smile at cashiers, waiters, co-workers, etc. You'll find your smile earns a reciprocate smile almost every time. We are hardwired to take on the energy of those around us. Leaders who love life have charisma because they fill the room with positive energy.
2) They Value the Potential in People
To become an attractive leader, expect the best from your people. I describe this behavior as "putting a 10 on everyone's head." Leaders see people, not as they are, but as they could be. From this vantage point, they help others to build a bridge from the present to a preferred future.
Benjamin Disraeli understood and practiced this concept, and it was one of the secrets to his charisma. He once said, "The greatest good you can do for another is not to share your riches but to reveal to him his own." When you invest in people and lift them toward their potential, they will love you for it.
3) They Give Hope
People have an inner longing to improve their future and their fortunes. Charismatic leaders connect with people by painting tomorrow brighter than today. To them, the future is full of amazing opportunities and unrealized dreams.
Napoleon Bonaparte once said, "Leaders are dealers in hope." They infuse optimism into the culture around them, and they boost morale. While attentive to the current reality, they do not resign themselves to present circumstance.
4) They Share Themselves
Leaders with charisma add value to people by sharing wisdom, resources, and even special occasions. They embrace the power of inclusion, inviting others to join them for learning experiences, brainstorming sessions, or simply a cup of coffee. Such leaders embrace team spirit and value togetherness. As a result, charismatic leaders are not lonely at the top.
When it comes to charisma, the bottom line is othermindedness. For leaders, the greatest satisfaction is found by serving. They find great pleasure celebrating the successes of those around them, and the victory they enjoy the most is a team triumph.
SUMMARY
In closing, charisma has substance. It's not manipulative energy or a magical gift endowed upon select personalities. Rather, it's an attractive blend of learnable qualities.
Furthermore, charisma compounds a leader's influence. Without it, leaders have trouble inspiring passion and energizing their teams. With it, leaders draw out the best in their people, give the best of themselves, and find the greatest fulfillment.
Some quotes about charisma -also from LW
"How can you have charisma? Be more concerned about making others feel good about themselves than you are making them feel good about you." ~ Dan Reiland
"There is no personal charm so great as the charm of a cheerful temperament." ~Henry Van Dyke
"Charisma is a sparkle in people that money can't buy. It's an invisible energy with visible effects." ~ Marianne Williamson
Leadership Wired
Ini adalah salah satu dari bidang yang saya minati dan saya pelajari.
Semoga bermanfaat !
Yang berminat untuk berlangganan LW ini, bisa klik pada link berikut :
http://www.injoy.com/Newsletters/Leadership/MILW_OptinFormCode.html
Rabu, 11 Juni 2008
Melatih Konsistensi Pribadi
setelah lama menanti, lama menunda, lama membuat alasan, blog ini "lahir" ke dalam belantara jaringan.
Melihat banyak blog yang begitu keren, yang begitu menarik, interaktif, kreatif, informatif dan segala kelebihannya sempat membuat saya berpikir untuk tidak membuat blog ini.... rasanya malu hati dan kecil hati... tetapi mengingat janji dan tekad saya untuk setiap tahun memulai suatu proyek yang konsisten saya lakukan untuk setiap hari di sepanjang tahun ini, blog ini harus diluncurkan. Dan tepat satu tahun setelah proyek konsistensi saya yang pertama -kata-kata bijak dan motivasi setiap pagi lewat sms- akhirnya blog ini jalan.
Bagi rekan-rekan yang sempat membaca posting ini, tolong dikomentari, dan mulailah melatih konsistensi diri sendiri, sebab ketika kita melihat kembali ke belakang apa yang sudah kita alami dalam setahun, ternyata ada begitu banyak hal, ada begitu banyak kesempatan dan dengan melatih untuk hidup konsisten, kita dapat menikmati dan menjalani hidup ini pada tingkat yang terbaik...
kata-kata yang saya sukai untuk hal ini adalah
Perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah kecil.
Jika rekan-rekan tertarik untuk melihat perkembangan proyek dan blog ini, mampirlah setiap hari, sebab setiap harinya saya akan berusaha untuk membagikan sesuatu yang saya peroleh dalam hidup keseharian.
TB
some quotes about consistency
Consistency is the bugbear that frightens little minds.
Ralph Waldo Emerson
Without consistency there is no moral strength.
Robert Owen
With consistency a great soul has simply nothing to do. . . . Speak what you think to-day in words as hard as cannon balls, and to-morrow speak what to-morrow thinks in hard words again, though it contradict everything you said to-day.
Ralph Waldo Emerson, Essays--Self-Reliance
A consistent man believes in destiny, a capricious man in chance.
Benjamin Disraeli
“The values of the Walt Disney company: The four C s: Curiosity, Confidence, Courage, Consistency, and the greatest of these is Confidence.”
Apa yang kita lakukan setiap hari secara teratur akan membentuk diri kita.
Perhatikanlah dengan bagaimana kita menjalani hidup ini, menggunakan waktu dan memilih prioritas.
Sekali setahun berpalinglah ke belakang, periksalah apa yang sudah dilakukan, apakah kita puas atau kita kecewa? semuanya adalah hasil dari pilihan dan keputusan kita sendiri
KW